Kelompok 2.
Kelompok 3.
Pembinaan karakter ilmu berwirasusaha ini sangatlah penting bagi kalangan anak muda yang mempunyai tekat untuk menjadi kewirausahaan dan kemandirian dalam mengelolah produk lokal sehingga bisa dijual belikan menjadi pendapatan pungkas Pimpinan YPPI, juga menambahkan motivasi diri dalam pelatihan tersebut "setiap manusia punya cita-cita untuk menjadi sukses namun kendala keterampilan atau skil yang dimiliki sangatlah terbatas apalagi disegi ekonomi".
Kegiatan ini diadakan dengan Tema ‘Program Kegiatan Pelatihan Packaging Dalam rangka Beli Kreatif untuk UMKM Kuala Raya’ yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas dari produk yang dimiliki para UMKM binaan di bawah PT.Mitraswara Raya (Persero) yang berada di wilayah Aceh.
Selain berfungsi sebagai wadah dan pelindung sebuah produk, kemasan juga dapat meningkatkan nilai jual sebuah produk. Semakin baik kemasan yang digunakan, daya tarik pembeli pun akan semakin meningkat.
Kegiatan yang diadakan selama tiga hari ini dibagi menjadi lima sesi. Sesi pertama membahas tentang kewiausahaan dan manajemen usaha, sesi ke dua membahas bagaimana produksi sebuah produk, sesi ketiga praktek mandiri, sesi keempat adalah logo dan label, dan sesi kelima adalah sesi pembuatan izin usaha.
Pelatihan ini dimentori langsung oleh Trainer dari Yayasan YPPI Aceh Training Center, berikut adalah materi pelatihan yang diberikan :
Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh peserta yang memiliki keinginan berbisnis dibidang kuliner dan craft, oleh karena itu tema pelatihan yang diberikan disesuaikan yakni untuk dihari pertama dan kedua pelatihan diberikan bagi perserta yang memiliki minat bisnis dibidang kuliner dan hari ketiga untuk peserta yang memiliki minat bisnis dibidang craft (kerajinan tangan).
Lewat pelatihan ini diharapkan dapat membantu para UMKM untuk dapat meningkatkan nilai jual produk melalui kemasan yang baik, sehingga dapat semakin berkontribusi dalam per-ekonomian di Indonesia. Dengan begitu pelatihan yang diadakan ini bisa memberikan banyak manfaat.
Yayasan YPPI Aceh merupakan lini bisnis Edukasi Media Service yang bergerak dalam layanan Edukasi kewirausahaan pendidikan komputer terintegrasi. telah dipercaya oleh banyak perusahaan/ instansi di Indonesia dalam memberikan pelatihan pelatihan dalam bentuk In House Training baik offline maupun Online.
Pelatihan ini dimentori oleh para trainer berkompeten dari Yayasan YPPI dan Mitra Center. Adapun materi yang diberikan yaitu :
Kewirausahaan:GoUKM Training Center juga menghadirkan Inhouse Training di mana program ini ditujukan untuk kegiatan perusahaan, institusi pemerintahan, komunitas, sekolah, universitas dan lembaga-lembaga yang membutuhkan pelatihan kewirausahaan.
Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan:
Penanggung Jawab: Pimpinan yayasan YPPI,
Narasumber 1. Yono Riadi, S.Kom, 2. Cut Riska, S.Sos, 3. Novita Dewi, S.Pd, 4. M. Didit, ST. Materi: 1. Kewirausahaan, 2. Mengelolah Website dan Konten, 3. Etika Bisnis 4. Pemamfaatan Produk.
Pelatihan K3 Perusahaan.
Pelaksanaan pelatihan ini meliputi dari Penerapan safety di perkebunan kelapa sawit tidak mudah di terapkan karena tenaga kerja terutama pekerja lapangan memiliki tingkat pendidikan yang rendah sehingga sulit untuk menerapkan budaya safety atau keselamatan kerja yang aman apalagi pekerja lapangan selalu berhubungan dengan alat-alat kerja yang tajam seperti parang, cangkul, dodos dan bahan-bahan kimia baik pestisida serta pupuk.
Berikut tahapan yang harus di lakukan berdasarkan pengalaman saya untuk membentuk budaya keselamatan kerja yang baik dan sistem safety yang berkelanjutan :
1. Safety Talk Sebagian besar staff perkebunan kelapa sawit telah berpendidikan sarjana sehingga sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap terhadap keselamatan para pekerja harus mampu melakukan sosialisasi tentang cara aman bekerja. Di saat apel pagi atau muster morning merupakan saat yang tepat untuk menyelipkan pesan-pesan penting tentang keselamatan kerja setidaknya 5-10 menit.
2. Monitoring penggunaan alat- alat keselamatan kerja Jika proses safety talk telah berjalan dan dipahami oleh para pekerja maka akan dilanjutkan dengan monitoring penggunaan alat-alat safety oleh para supervisi/mandor lapangan, setiap supervisi harus mempunyai buku monitoring safety karyawan dimana buku tersebut mencantumkan nama pekerja dan alat-alat safety.
3. Sosialisasi dan Penerapan MSDS ( Material Safety Data Sheet) Sosialisasi MSDS ini sangat penting apalagi dalam penggunaan bahan-bahan beracun/kimia seperti pestisida dan pupuk. Lembaran MSDS terdiri dari panduan bahan aktif, bahaya dan gejala, peralatan perlindungan dan tindakan menghindari kecelakaan dan P3K/firsd aid.
4. Pembuatan nearmiss Dalam safety kita mengenal piramida safety, jika dalam 10000 kejadian hampir celaka jika tidak diantisipasi dengan baik menimbulkan 600 kecelakaan kecil dan akan menyebabkan 1 fatality atau kematian tentunya kita akan menghindari korban salah satu upaya menghindari hal tersebut dengan pembuatan "sistem nearmiss". Istilah nearmiss hampir sama dengan hampir celaka penerapan nearmiss di perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara sebagai contoh jika kita menemui mobil karyawan dengan kondisi ban gundul maka akan dibuat laporan dalam form nearmiss dimana sopir harus bertanda tangan dan diberi tempo segera mengganti ban selama belum ada pergantian ban maka mobil tidak boleh beroperasi.
Sebagai seorang Trainer dan fasilitator kami juga memberikan pembekalan alat safety gratis kepada beberapa pekerja seperti Helm, Rompi, Ikat pinggang, Kaca mata dan beberapa peralatan kerja yang memenuhi standar kerja dari perusahaan.
Berikut Pelaksanaan Pelatihan:Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini juga sebagai salah satu kegiatan tahunan yang memberi motivasi kerja dan pembekalan bagi para pekerja perkebunan kelapa sawit khususnya. Narahubung. Direksi Mitraswara Solusi, Editor. Rusna Santi, Dewi, Sinta. Penulis. Cut Mauliyani.
Copyright ©
MAGISTER UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA | Powered by Blogger
Design by Yonoriardi | Pusat Informasi Kota Banda Aceh